indate.net-Ratusan pedagang dari Pasar Bogor yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pedagang Pasar Bogor menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Balaikota Bogor, Senin (2/6). Mereka menyuarakan aspirasi terkait rencana revitalisasi pasar yang dinilai kurang melibatkan pelaku usaha kecil sebagai pemangku kepentingan utama.
Massa aksi membawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan. Meski berlangsung damai, unjuk rasa ini berujung pada audiensi tertutup antara perwakilan pedagang, Pemerintah Kota Bogor, dan manajemen PD Pasar Pakuan Jaya.
Ketua Forum, H. M. Abas KS, menyatakan bahwa pedagang tidak menolak pembangunan, namun menekankan pentingnya partisipasi aktif mereka dalam proses perencanaan.
“Kami bukan menolak pembangunan. Tapi kami menolak dipinggirkan. Pedagang pasar tradisional adalah bagian dari denyut ekonomi rakyat, dan kami hanya meminta untuk dilibatkan dalam setiap proses,” ujar Abas dalam orasinya.
Abas juga menyampaikan kekhawatiran terkait sejumlah tindakan yang dinilai intimidatif, seperti pemasangan pengumuman tanpa komunikasi serta surat-surat resmi yang dianggap menimbulkan tekanan terhadap pedagang.
Empat Tuntutan Utama
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan secara terbuka, Forum Silaturahmi Pedagang Pasar Bogor mengajukan empat tuntutan utama:
-
Menolak relokasi permanen secara sepihak tanpa kesepakatan menyeluruh dengan para pedagang.
-
Menjaga keberlangsungan pasar tradisional dan UMKM sebagai pilar ekonomi rakyat kecil.
-
Mendesak pembentukan forum musyawarah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan: pemerintah, PD Pasar, dan perwakilan pedagang.
-
Meminta semua pihak untuk menahan diri dari menyampaikan pernyataan publik yang dapat merugikan pedagang sebelum tercapainya kesepakatan bersama.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan berlangsung tertib. Setelah penyampaian aspirasi, sejumlah perwakilan pedagang diterima untuk berdialog secara tertutup dengan jajaran Pemerintah Kota Bogor dan manajemen PD Pasar.
Hingga berita ini diturunkan, hasil dari pertemuan tertutup tersebut belum diumumkan ke publik. (*)
