-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    BKKBN Gelar Konsultasi Publik Renstra dan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan

    Indate News
    05/06/25, Juni 05, 2025 WIB Last Updated 2025-06-05T02:09:55Z


    indate.net-Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Konsultasi Publik terkait Rencana Strategis (Renstra) dan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan.


    Bertempat di Hotel Rancamaya Golf dan Resort,Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Jawa Barat. Kegiatan ini digelar selama dua hari dari 4 - 5 Juni 2025.


    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, mengatakan ada

    16 perguruan tinggi di Indonsia yang bergerak dalam isu-isu kependudukan ikut dalam Konsultasi publik Renstra dan sekaligus membikin peta jalan pembangunan kependudukan.


    "Kita minta masukan kepada 16 perguruan tinggi di indonesia yang kebetulan juga ada konsorsium perguruan tinggi yang bergerak dalam isu isu kependudukan. Dari 16 perguruan tinggi ada beberapa rektor yang hadir langsung, kemudian ada pembantu rektor maupun dari peneliti," ujarnya.


    "Intinya adalah kita ini salah satu amanahnya adalah menyelesaikan hal hal yang berkenaan dengan kependudukan dan pembangunan keluarga," sambungnya. 


    Isu-isu kependudukan, menurutnya, sangat mendesak dan harapannya ini menanti akan peta jalan negara kedepan, bagaimana bonus demografi, dan bagaimana nanti akan melahirkan kebijakan. 


    "Disinilah para rektor, profesor dan akademisi saya minta untuk memberikan masukan kepada kementerian, kebijakan apa yang pas dalam konteks jumlah penduduk, kemudian luas wilayah, dan dengan berbagai data kependudukan," ucapnya. 


    Dari konsultasi ini ,dirinya berharap, dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk peta jalan pembangunan kependudukan dan strategi program yang berdampak langsung kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya membangun kerangka kerja yang jelas antara pemerintah dan perguruan tinggi.


    "Yang kita kerjakan nanti harus berdampak. Maka kerangka kerja atau frame-nya harus jelas. Hari ini kita mau membentuk frame itu, dan saya sebagai pembantu Presiden akan bekerja sesuai yang sudah ditulis dalam frame tersebut,” ungkapnya. 


    Lebih lanjut ia mengatakan, lima isu strategis kependudukan yang menjadi perhatian utama dalam penyusunan kebijakan, salah satunya tentang disparitas kependudukan antarwilayah, jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya, tingkat fertilitas total (Total Fertility Rate/TFR), urbanisasi dan lainnya. 


    "Semangatnya adalah agar Indonesia tertata dengan baik dalam menghadapi tantangan-tantangan kependudukan,” pungkasnya. (*/ian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini