indate.net-BOGOR – Pemerintah Kota Bogor menghentikan sementara seluruh kegiatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batutulis 08 eks Café La Isola, setelah puluhan pelajar SD, SMP, dan SMA di wilayah Kecamatan Bogor Selatan mengalami keracunan usai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Penghentian tersebut merupakan tindak lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN) atas insiden yang terjadi pada Senin, 17 November 2025.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, membenarkan penghentian operasional SPPG tersebut. Ia menegaskan bahwa distribusi MBG dari SPPG Batutulis 08 dihentikan hingga investigasi tuntas.
“BGN menginformasikan bahwa SPPG Batutulis 08 ditutup sementara. Pendistribusian dihentikan dulu akibat adanya insiden kemarin, dan peristiwa itu harus jadi pembelajaran,” ujar Dedie.
Dedie menambahkan, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan sedang memeriksa sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. “Dinkes sudah melakukan pemeriksaan dan sedang diuji laboratorium untuk mengetahui penyebab insiden,” katanya.
Wali kota juga menyoroti pentingnya kepatuhan seluruh SPPG terhadap Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat wajib sebelum beroperasi. Menurutnya, SPPG Batutulis 08 merupakan unit baru dan belum mengantongi sertifikasi tersebut.
“Saya sangat prihatin. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang. Semua SPPG wajib memiliki SLHS dari DPMPTSP setelah melalui proses verifikasi Dinas Kesehatan. SPPG yang menjadi sumber insiden ini belum memiliki SLHS,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, seharusnya SPPG tersebut baru menjalani pelatihan pada keesokan hari. Namun pihak pengelola lebih dulu beroperasi tanpa izin lengkap, sehingga menimbulkan risiko bagi siswa. “Harus ada kehati-hatian. Jangan mengabaikan urusan kesehatan anak-anak kita. Jangan sampai karena kecerobohan, anak-anak menjadi korban,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, menegaskan penghentian tersebut bersifat sementara hingga investigasi selesai. “SPPG Batutulis 08 dihentikan dulu untuk sementara. Untuk lebih jelasnya dapat dikonfirmasi ke BGN,” singkatnya.
Saat ini, pemerintah masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan sumber pencemaran makanan yang menyebabkan keracunan massal tersebut. Pemerintah Kota Bogor memastikan evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar distribusi MBG tetap aman bagi seluruh pelajar.(*)


