-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dedie Rachim Ajak Semua Pihak Perkuat Mitigasi dan Respons Cepat Bencana

    Indate News
    06/11/25, November 06, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T00:10:12Z


    indate.net-BOGOR – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh elemen dalam memperkuat mitigasi dan respons cepat terhadap bencana. Pernyataan ini ia sampaikan saat memimpin Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Rabu (5/11/2025).


    Dedie mengungkapkan, Kota Bogor setiap tahun menghadapi sekitar 1.000 kejadian bencana, mulai dari banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Oleh karena itu, menurutnya, kesiapsiagaan dan sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam mempercepat penanganan setiap kejadian bencana.


    “BMKG telah mengingatkan bahwa puncak curah hujan akan terjadi pada November hingga Januari 2026. Kondisi ini semakin diperkuat oleh fenomena pemanasan global yang memicu cuaca ekstrem. Bogor sudah mencatat curah hujan di atas 135 milimeter, yang berpotensi menyebabkan banjir, longsor, hingga pohon tumbang,” ujarnya.


    Delapan Langkah Mitigasi

    Dalam apel tersebut, Dedie memaparkan delapan langkah mitigasi yang perlu dijalankan secara konsisten, yaitu:

    1. Deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan.

    2. Penyampaian informasi dan imbauan kamtibmas serta potensi bencana kepada masyarakat.

    3. Kesiapan personel, sarana prasarana, dan logistik penanggulangan bencana.

    4. Pelaksanaan simulasi tanggap darurat secara rutin sebagai edukasi publik.

    5. Kecepatan dan ketepatan respons dalam kondisi darurat.

    6. Pelaksanaan tugas kemanusiaan dengan empati, profesional, dan humanis.

    7. Penanggulangan bencana sesuai prosedur dan standar operasional.

    8. Peningkatan koordinasi dan sinergi antar-stakeholder.


    Dedie juga mengingatkan bahwa Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat merupakan wilayah paling rawan bencana, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dalam mitigasi.


    Antisipasi Pohon Tumbang dan Peran Masyarakat

    Terkait maraknya insiden pohon tumbang, Pemerintah Kota Bogor telah melakukan deteksi dini terhadap 2.100 pohon. Dari jumlah tersebut, sebanyak 250 pohon masuk kategori rawan, dan 50 di antaranya memerlukan penanganan khusus.


    “Warga juga kami imbau agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan lebat atau angin kencang. Kepedulian terhadap lingkungan dan pelestarian alam harus semakin ditingkatkan,” kata Dedie.


    BMKG: Curah Hujan Meningkat, La Nina Lemah Masih Berlangsung

    Secara terpisah, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa Indonesia memasuki periode peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan. Fenomena La Nina lemah diperkirakan bertahan hingga Maret 2026, namun dampaknya terhadap penambahan curah hujan diprediksi tidak terlalu signifikan.


    Meski demikian, Faisal mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Pada November–Desember 2025, sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih berpotensi mengalami curah hujan di atas normal.


    “Potensi hujan lebat disertai angin kencang cukup tinggi di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan,” jelasnya.


    BMKG juga memperkirakan bahwa sepanjang Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah akan memasuki curah hujan kategori menengah dan mulai berangsur normal.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini