indate.net-Bogor – Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung, Program Studi Keperawatan Bogor, tengah menggelar praktik lapangan di RW 15, Cimanggu Gang Tijan RT 03/15, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Kegiatan ini fokus pada kesehatan remaja dan merupakan bagian dari fase Keperawatan Komunitas, yang bertujuan mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat sekaligus memberikan edukasi langsung.
Menurut Fatya Rahma Solehati,
Ketua Kelompok 2, kelompoknya ditempatkan di RW 15 dengan sasaran remaja di RT
1, 2, dan 3. “Praktik lapangan kami tidak hanya melakukan pengkajian dan
analisis data, tetapi juga menyusun program edukasi sesuai masalah kesehatan
yang ditemukan di lapangan,” ujar Fatya.
Praktik lapangan ini dilakukan
secara bertahap. Mahasiswa pertama kali menerima pembekalan dari pihak
Kelurahan terkait lokasi dan tugas masing-masing. Selanjutnya, mereka
melakukan wawancara dan observasi langsung untuk mengetahui masalah
kesehatan yang dihadapi remaja setempat.
Hasil pengkajian dibahas dalam musyawarah
RW, yang dihadiri kader kesehatan, pengurus RT dan RW, serta perwakilan
remaja. Fatya menambahkan, “Kami menyampaikan hasil kuesioner dan analisis
masalah. Tujuannya adalah memberikan edukasi sekaligus memperkuat peran kader
kesehatan setempat.”
Dari pengkajian, kelompok ini
menetapkan tiga masalah prioritas yang akan difasilitasi melalui
penyuluhan dan edukasi. Program edukasi dijalankan setelah mendapatkan
persetujuan dari kader dan remaja agar sesuai kebutuhan masyarakat.
Meski demikian, Fatya mengakui ada
kendala waktu. “Praktik klinik biasanya pagi hingga siang, namun beberapa
kegiatan harus dilakukan sore atau malam agar remaja bisa berpartisipasi
aktif,” ujarnya.
Setiap kelompok di RW 15 memiliki
fokus berbeda, antara lain anak sekolah, wanita usia subur dan balita, dewasa,
serta lansia. Kelompok 2, yang dipimpin Fatya, khusus menangani remaja di Kelurahan
Kedung Waringin, sementara kelompok lain ditempatkan di lokasi berbeda,
seperti Kelurahan Kedungjaya.
Kegiatan ini berlangsung dua
minggu per kuartal, dan laporan akhir akan diserahkan kepada Puskesmas
dan pihak Kelurahan dalam bentuk laporan kasus serta hasil kerja mahasiswa.
Fatya berharap edukasi yang diberikan dapat membantu remaja memahami dan
mengelola masalah kesehatan mereka.(JM)