indate.net-Bogor – Dua Anak Buah Kapal (ABK) asal Kota Bogor, Dikdik Ramdani Ardiansyah dan Ujang Osman, mengungkap pengalaman pahit selama bekerja di kapal perikanan KM Berkah Sentosa 2. Mereka mengaku mengalami pemotongan gaji secara sepihak dan kesulitan memperoleh hak-hak mereka.
Menurut Dikdik, awal mula kisah ini menjadi
perhatian publik karena video yang mereka buat di atas kapal. “Awalnya kami
bikin video supaya bisa pulang. Video itu kami kirim ke teman-teman di darat
dan media untuk minta pertolongan. Alhamdulillah, setelah diviralkan, akhirnya
kami bisa pulang,” ujarnya.
Dikdik menceritakan bahwa sejak awal ia
berusaha meminta pulang kepada tekong dan pihak kapal, namun selalu ada alasan
terkait penalti. “Dari awal diminta Rp20 juta, kemudian Rp15 juta, akhirnya
tinggal Rp4 juta. Tapi ketika pulang, penalti itu sama sekali tidak
dibayarkan,” katanya.
Selain itu, mereka juga mengungkapkan dugaan
manipulasi gaji. “Gaji seharusnya Rp4 juta per bulan, tapi setelah
dipotong-potong kami hanya menerima Rp700 ribu, dan tidak ada surat kontrak
resmi. Ada yang bilang kontrak ada, tapi tanda tangannya dipalsukan,” tambah
Dikdik.
Dikdik menegaskan bahwa selama sebulan bekerja
di pasukan pertama untuk menangkap cumi, hasil yang mereka terima tidak sesuai
dengan kesepakatan. Mereka juga mengaku memiliki bukti-bukti terkait dugaan
pemalsuan kontrak dan pemotongan gaji tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kapal KM
Berkah Sentosa 2 belum memberikan klarifikasi terkait tudingan dari kedua ABK
tersebut.(JM)