indate.net-BOGOR – Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas Jembatan Merah, Kota Bogor, berdiri tegak sebuah patung tembaga berwajah tegas. Dialah Kapten Tubagus Muslihat, seorang pemuda berusia 19 tahun yang memilih gugur di medan perang demi merah putih.
Kapten Muslihat lahir dari keluarga sederhana. Di masa revolusi fisik, ia memimpin pasukan rakyat yang menghadang tentara Inggris. Pada 25 Desember 1945, pertempuran sengit pecah di Bogor. Muslihat dan pasukannya berhadapan dengan tentara Gurkha, pasukan bayaran Inggris yang dikenal tangguh.
Di pertempuran itu, Kapten Muslihat gugur. Usianya baru 19 tahun. Namun pengorbanannya tercatat abadi dalam sejarah perjuangan Kota Bogor.
Untuk menghormati jasa tersebut, Pemerintah Kota Bogor meresmikan patung Kapten Muslihat pada 25 Desember 2022. Patung itu dikerjakan oleh seniman Yayat Darajat dengan bahan tembaga.
Awalnya, patung ini berdiri di kawasan Taman Topi. Namun kemudian dipindahkan ke Jembatan Merah, sebuah lokasi yang sarat nilai sejarah karena menjadi saksi kontak senjata pasukan Muslihat melawan Gurkha.
“Pemindahan ini bukan sekadar memindahkan patung, tetapi juga mengembalikan ingatan sejarah pada tempatnya,” kata seorang pegiat sejarah Bogor.
Kini, patung Kapten Muslihat menjadi salah satu ikon perjuangan di Bogor. Ia bukan hanya sekadar ornamen kota, tetapi pengingat akan harga mahal sebuah kemerdekaan.
Bagi warga Bogor, sosok Muslihat adalah simbol keberanian, perlawanan, sekaligus teladan bagi generasi muda.
Setiap orang yang melintas di Jembatan Merah seakan diajak merenung. Patung itu seolah berbisik: bahwa kebebasan hari ini lahir dari darah, air mata, dan pengorbanan mereka yang rela gugur muda demi Indonesia merdeka.(*)