indate.net- Bogor – Persiapan menuju pelaksanaan Festival Merah Putih (FMP) 2025 secara resmi dimulai. Sebagai langkah awal, penyelenggara menggelar rapat perdana bersama para relawan dan pemangku kepentingan di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Kamis (1/5/2025).
Dewan Pembina FMP, Harlan Bengardi, menyampaikan bahwa FMP tahun depan direncanakan digelar secara lebih besar dan meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian kegiatan akan berlangsung selama 31 hari penuh di bulan Agustus, dengan melibatkan jumlah relawan yang lebih banyak.
“Kami sempat membuka pendaftaran secara terbuka dan hari ini tercatat sekitar 70 relawan hadir, mayoritas di antaranya pernah terlibat dalam Festival Cap Go Meh,” ujar Harlan dalam sambutannya.
Dalam rapat tersebut, Dewan Pembina juga menyepakati penunjukan Ben Mbo’oh sebagai Ketua FMP 2025. Penunjukan ini disebut sebagai awal dari proses penyelenggaraan FMP ke-10 sejak pertama kali digelar.
“Setelah ini, kami serahkan sepenuhnya kepada Ketua terpilih untuk menyusun struktur kepanitiaan dan program kegiatan. Kami juga telah membuka pendaftaran relawan secara daring melalui QR code,” kata Harlan.
Ia menambahkan bahwa regenerasi kepanitiaan menjadi fokus penting. Menurutnya, keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini menunjukkan keberlangsungan semangat nasionalisme yang ingin diwariskan.
Sementara itu, Ben Mbo’oh menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dewan Pengarah dan menyusun kepanitiaan. Ia juga menyampaikan bahwa ada 12 program rutin FMP yang akan ditinjau ulang.
“Program yang sudah ada akan kami evaluasi, dan tidak menutup kemungkinan ada penambahan program baru,” ujarnya.
Selain mengusung semangat nasionalisme, tahun ini FMP juga membawa misi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelibatan pelaku UMKM.
“FMP diharapkan bisa memberi dampak ekonomi, sesuai arahan dari Dewan Penasehat,” kata Ben.
Ia juga menyebut bahwa FMP menjadi ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi secara aktif dalam pembangunan kota.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat relawan yang terlibat. Ia menilai FMP telah menjadi bagian penting dalam membangun citra positif Kota Bogor.
“Festival Merah Putih ini sudah berjalan selama sepuluh tahun dan konsisten menjadi bagian dari identitas kota. Ini adalah kekuatan kebudayaan dan semangat persatuan,” ujarnya.
Dedie juga mengusulkan agar pelibatan warga diperluas, termasuk dalam kegiatan pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih di Tugu Kujang. Ia berharap setiap kelurahan di Kota Bogor bisa ambil bagian dalam pelaksanaan FMP.
“Jika dua kelurahan dilibatkan setiap hari selama satu bulan penuh, maka seluruh kelurahan bisa berpartisipasi. Ini bisa menjadi contoh nasional,” tambahnya.
Ia menutup dengan harapan agar Festival Merah Putih dapat terus dilestarikan dan menjadi tradisi kebangsaan yang mengakar di masyarakat.(*)