-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Komisi IV DPRD Kota Bogor Temukan Dugaan Pelanggaran SOP di Dapur Penyedia Makanan Bosowa Bina Insani

    Indate News
    08/05/25, Mei 08, 2025 WIB Last Updated 2025-05-08T03:50:56Z


    indate.net-Komisi IV DPRD Kota Bogor menemukan dugaan pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) di dapur penyedia makanan Bosowa Bina Insani. Temuan ini diperoleh setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) menyusul laporan dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa.


    Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rezky Kartika, menyampaikan beberapa temuan yang dianggap dapat memengaruhi keamanan pangan. Di antaranya adalah kondisi kebersihan lantai yang kurang optimal, penempatan tempat sampah yang berdekatan dengan makanan, serta keberadaan lalat di area dapur.


    “Pertama, lantai kurang bersih. Kedua, tempat sampah di dekat makanan, dan saya juga menemukan ada lalat di sekitar makanan,” ujar Rezky saat ditemui usai sidak, Kamis (8/5/2025).


    Ia menambahkan bahwa temuan tersebut telah disampaikan langsung kepada pihak yayasan, dan menyebut bahwa proses evaluasi lebih lanjut akan melibatkan rekaman CCTV dan pengujian bahan makanan oleh instansi terkait.


    Menurut Rezky, ada juga catatan terkait material peralatan dapur dan kendaraan pengantar makanan yang dinilai belum sesuai standar. Beberapa peralatan dapur dan kendaraan pengantar makanan disebut masih menggunakan bahan kayu, yang dinilai kurang higienis dibandingkan dengan material seperti stainless steel.


    “Meja-mejanya masih dari kayu, padahal harusnya stainless karena kayu bisa menyimpan bakteri, apalagi kalau lembab. Begitu juga mobil pengantar makanan, masih pakai kayu,” kata Rezky.


    Dapur Bosowa Bina Insani diketahui melakukan dua kali proses produksi makanan, yaitu pada pukul 00.00 WIB untuk pengantaran pagi bagi siswa TK, SD, dan Playgroup, serta pukul 15.00 WIB untuk makan siang siswa SMP, SMA, dan guru. Dugaan pelanggaran ditemukan pada proses produksi kedua.


    Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti, menyampaikan bahwa jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan makanan telah mencapai 36 orang. Menurutnya, jumlah ini masih dapat bertambah karena laporan dari pihak sekolah masih terus masuk.


    “Pagi ini kami mendapat laporan baru dari beberapa sekolah, terutama di tingkat SD. Jadi kemungkinan jumlah korban akan bertambah hari ini,” jelas Endah.


    Kasus ini masih dalam proses penelusuran oleh pihak terkait, termasuk melalui pemeriksaan CCTV dan pengujian sampel makanan oleh instansi berwenang.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini