-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tanpa Helm, Tanpa Pengawas, Tanpa Arah: Sidak DPRD Ungkap Bobroknya Proyek GOR Pajajaran

    Indate News
    06/11/25, November 06, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T12:03:01Z


    indate.net-BOGOR – Komisi III DPRD Kota Bogor memberikan sejumlah catatan kritis terhadap proyek revitalisasi kawasan GOR Pajajaran. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Rabu (5/11/2025), rombongan dewan menilai banyak proyek tidak menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta minim pengawasan.


    Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono, mengatakan pihaknya menemukan perbedaan signifikan antara proyek yang dikelola secara profesional dan proyek yang terkesan dikerjakan asal-asalan.


    “Pembangunan lapangan sepak bola dan lintasan lari cukup kami apresiasi. Koordinasi lapangan rapi, konsultan dan pengawas hadir, serta K3 diterapkan dengan baik,” ujar Heri, Kamis (6/11/2025).


    Namun kondisi berbeda ditemukan di proyek pelebaran kolam renang Mila Kencana dan pembangunan lapangan voli. Menurut Heri, pekerjaan di lokasi tersebut tidak terkoordinasi, minim pengawasan, dan tidak menerapkan K3.


    “Penerapan keselamatan kerja absen, pengawas proyek tidak ada, penataan kerjanya pun tidak rapi. Ini harus segera dibenahi agar tidak berdampak pada mutu pembangunan,” katanya.


    Komisi III juga mencatat lemahnya manajemen pada pembangunan lapangan bulu tangkis, tribun, toilet, serta GOR basket semi-indoor. Beberapa catatan teknis yang ditemukan di antaranya ukuran pintu toilet terlalu pendek, ruang toilet sempit, dan tidak adanya fasilitas shower.


    Sidak turut menyasar pekerjaan trotoar di Jalan Ahmad Yani. Di lokasi tersebut, dewan tidak menemukan mandor, pengawas, maupun kantor pelaksana proyek.


    “Kegiatan seperti berjalan tanpa arah. Dinas PUPR perlu mengevaluasi rekanannya karena kualitas pekerjaan di lapangan lemah,” tegas Heri.


    Hasil temuan sidak, kata Heri, akan dibahas dalam rapat evaluasi bersama dinas terkait. Ia menegaskan pentingnya profesionalitas, akuntabilitas, dan penerapan K3 dalam seluruh proyek pembangunan.


    Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Mochamad Benninu Argoebie, menambahkan bahwa meskipun pengerjaan Stadion GOR Pajajaran dinilai profesional dan progresif, tetap ada catatan perencanaan.


    “Trek lari senilai hampir Rp10 miliar dibuat dengan delapan lintasan start, tapi panjangnya hanya enam lintasan karena keterbatasan ruang. Hal seperti ini seharusnya diselesaikan sejak tahap perencanaan,” ujarnya.


    Benninu juga menyoroti proyek GOR Indoor A, GOR Indoor B, dan kolam renang Mila Kencana yang dinilai tidak menerapkan K3 secara serius.


    “Kontraktor hanya menyediakan helm untuk dua orang, pekerja tidak disiplin, bahkan ada yang tertidur di lokasi. Ini menunjukkan kurangnya keseriusan,” tegasnya.


    Ia menekankan bahwa penerapan K3 harus menjadi syarat mutlak dalam lelang proyek dan diberi sanksi apabila diabaikan.


    Secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Anas S. Rasmana, menjelaskan bahwa revitalisasi GOR Pajajaran dilakukan untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp31 miliar.


    “Fokus utama adalah revitalisasi stadion dengan anggaran Rp20 miliar, termasuk perbaikan rumput, tribun, dan jogging track. Progres saat ini sudah mencapai 42 persen dan ditargetkan selesai 24 Desember 2025,” jelas Anas.


    Revitalisasi juga mencakup pembangunan GOR indoor A dan B, lapangan basket semi-indoor, kolam renang, lapangan mini soccer, arena softball, hingga skate park.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini