-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dihantam Hujan dan Angin, Atap SMKN 1 Gunung Putri Roboh: Puluhan Pelajar Dilarikan ke Rumah Sakit

    Indate News
    04/11/25, November 04, 2025 WIB Last Updated 2025-11-04T00:10:38Z


    indate.net-BOGOR – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor menyebabkan lima ruang kelas di SMKN 1 Gunung Putri ambruk pada Senin (3/11/2025) sekitar pukul 14.40 WIB. Sebanyak 44 siswa menjadi korban dalam insiden tersebut, lima di antaranya mengalami luka berat.


    Bangunan sekolah tampak porak poranda. Atap baja ringan melengkung dan runtuh, genteng berserakan di halaman, sementara beberapa tembok kelas ambruk hingga tidak berbentuk. Para siswa terlihat panik dan berlarian menyelamatkan diri.


    “Dari ujung sini rubuh, nggak tahu ada yang ketinggalan atau tidak di dalam kelas,” ujar salah satu siswa yang merekam detik-detik kejadian.


    Ketua Tim Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi Sumardi, membenarkan peristiwa tersebut. “Iya betul, di SMKN 1 Gunung Putri. Tim sedang meluncur ke lokasi,” kata Andi.


    BPBD mengerahkan dua tim bersama Kepala Pelaksana BPBD untuk melakukan asesmen awal dan penanganan di lapangan.


    Pantauan di lokasi menunjukkan kerusakan parah pada satu blok bangunan berisi lima ruang kelas. Rangka baja ringan tampak roboh, genteng beterbangan, dan puing-puing material berserakan di lantai. Area sekitar langsung dipasangi garis polisi.


    Hujan deras juga sempat menyebabkan listrik padam sejak sore dan baru kembali menyala sekitar pukul 18.30 WIB, menghambat proses evakuasi awal. Hingga malam hari, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Damkar, dan relawan masih melakukan pembersihan material dan memastikan tidak ada korban tertinggal.


    “Penanganan masih berlangsung. Fokus kami malam ini adalah pembersihan puing dan pengamanan area,” ujar Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa.


    Yudi enjelaskan bahwa bangunan yang ambruk merupakan blok kelas yang dibangun pada 2003 dan terakhir direhabilitasi pada 2015.

    “Bangunan sudah tua. Hujan deras dan angin kencang membuat dahan pohon tumbang menimpa atap kelas, lalu seluruh struktur ikut roboh,” ungkapnya.

    Ia memastikan tidak ada faktor lain selain cuaca ekstrem dan kondisi fisik bangunan.


    Hingga malam, petugas masih melakukan penyisiran dan evakuasi barang-barang siswa yang tertinggal. Area sekolah tetap dijaga dan dipasangi garis polisi untuk mencegah warga mendekat.


    Pemerintah Kecamatan Gunung Putri memastikan akan terus memantau perkembangan kondisi korban serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk langkah perbaikan bangunan.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini