indate.net-BOGOR – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui inovasi kuliner berbasis bahan lokal. Komitmen itu diwujudkan melalui Workshop Pemberdayaan UMKM Melalui Inovasi dan Kreasi Kuliner dalam Rangka Meningkatkan Nilai Tambah Kelapa Sawit, yang digelar di kampus STP Bogor, Sabtu (18/10).
Kegiatan tersebut menjadi langkah nyata STP Bogor dalam mendukung pemanfaatan produk turunan sawit, khususnya Oleofood Sawit, di sektor kuliner dan pariwisata. Selain pelatihan, acara juga dirangkaikan dengan peluncuran buku “Produk Kuliner Berbahan Oleofood Sawit: Sukses Bisnis Kuliner UKMK”, hasil kolaborasi tim dosen STP Bogor dengan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Acara dihadiri pimpinan BPDP, civitas akademika STP Bogor, perwakilan Yayasan Pusaka Bogor, pelaku UMKM, serta mahasiswa dari berbagai daerah.
Ketua STP Bogor, Dr. Laurinciana S. Sampebatu, S.P., M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya inovasi kuliner berbasis bahan lokal sebagai fondasi kemandirian ekonomi kreatif nasional.
“Inovasi dan kreativitas menjadi kunci bagi UMKM kuliner agar mampu bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga global. Pemanfaatan bahan baku lokal seperti sawit dapat menciptakan nilai tambah sekaligus keberlanjutan ekonomi,” ujar Laurinciana.
Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, Helmi Muhansah, mengapresiasi langkah STP Bogor dalam membangun sinergi antara dunia pendidikan dan sektor industri. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana sawit dapat diolah menjadi bahan kuliner bernilai tinggi.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya berbicara tentang sawit sebagai komoditas, tetapi juga sebagai bahan inovatif untuk produk kuliner yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Helmi.
Bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah demo kuliner oleh Chef Affan, Ketua Chef Association BPC Bogor Raya sekaligus dosen kitchen STP Bogor. Dengan tema “Seni Mengolah Produk Kuliner Berbahan Oleofood Sawit untuk Industri Perhotelan, Restoran, Café, Catering, dan UMKM”, Chef Affan memukau peserta dengan kreasi menu menggugah selera seperti Gyoza Chilli Oil, Soto Bogor Khas Sawit, Dessert in Jar, dan Kopi Klepon.
“Sawit bisa menjadi bahan pangan sehat dan efisien. Dengan teknik yang tepat, UMKM dapat menciptakan menu berkualitas tanpa bergantung pada bahan impor,” jelas Chef Affan.
Puncak acara ditandai dengan peluncuran buku kuliner berbahan Oleofood Sawit oleh Ketua STP Bogor, perwakilan BPDP, dan tim penulis. Buku tersebut diharapkan menjadi panduan praktis bagi pelaku usaha kuliner dalam mengembangkan produk berbasis bahan turunan sawit yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Ketua Panitia, Dr. Yuviani Kusumawardhani, SE., M.Si, berharap kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap potensi kelapa sawit.
“Kami ingin masyarakat melihat kelapa sawit dari perspektif baru, bukan hanya sebagai komoditas ekspor, tetapi juga bahan kuliner bernilai gizi dan ekonomi,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, STP Bogor bersama BPDP menegaskan perannya dalam membangun ekosistem inovasi kuliner Indonesia yang berdaya saing global, sekaligus memperkuat posisi STP Bogor sebagai institusi pendidikan vokasi unggulan di bidang pariwisata dan kuliner.(*)