-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ramai-Ramai Buka Suara, DPRD Kota Bogor Kritik Rencana Pemprov Jabar Ambil Alih RSUD

    Indate News
    12/09/25, September 12, 2025 WIB Last Updated 2025-09-11T23:00:50Z


    indate.net-BOGOR – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengambil alih pengelolaan RSUD Kota Bogor menuai kritik dari DPRD Kota Bogor. Para legislator menilai perubahan kewenangan berpotensi mengganggu koordinasi dan memperpanjang jalur birokrasi pelayanan kesehatan masyarakat.



    Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan, menyebut selama ini komunikasi antara pihak RSUD dan Pemerintah Kota berjalan lancar karena berada di bawah kewenangan daerah. Ia khawatir pengambilalihan oleh provinsi justru memperlambat proses koordinasi.


    “Selama ini komunikasi dengan pihak RSUD mudah karena dikelola pemerintah kota. Kalau nanti diambil alih provinsi, apakah komunikasi bisa secepat sekarang. Itu yang kami khawatirkan,” kata Ence, Kamis (11/9/2025).


    Ence juga menyoroti akses masyarakat terhadap layanan darurat yang dikhawatirkan akan terganggu akibat birokrasi yang semakin panjang. Ia meminta Pemprov Jawa Barat mengkaji secara matang sebelum mengambil keputusan agar tidak berdampak negatif pada pelayanan kesehatan.


    Hal senada disampaikan Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata. Menurutnya, rencana pengambilalihan RSUD Kota Bogor bukan hal mudah dan Pemprov Jawa Barat diminta lebih dulu merealisasikan program-program yang telah dijanjikan.


    “Masih banyak janji Pemprov yang belum terealisasi. Masalah Batutulis, misalnya, dijanjikan selesai Juli lalu tapi sampai sekarang belum ada kejelasan anggarannya,” ujar Dadang, Rabu (10/9/2025).


    Ia mencontohkan pembebasan lahan Batutulis dan penegusan ijazah SMA yang awalnya menjadi kewenangan provinsi, namun akhirnya ditangani Pemkot Bogor. Dadang menilai pernyataan gubernur soal pengambilalihan RSUD hanya spontanitas dan yakin akan ada pembahasan mendalam antara kedua pihak.


    Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya menyatakan kesiapan Pemprov Jabar mengambil alih pengelolaan RSUD Kota Bogor. Menurutnya, RSUD tersebut melayani pasien dari berbagai daerah seperti Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bogor hingga Depok, sehingga beban operasionalnya semakin berat.


    “Rumah sakit ini harus menangani pasien dari berbagai daerah sehingga beban rumah sakitnya sangat tinggi,” kata Dedi usai menerima laporan Direktur Utama RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, Senin (8/9/2025).


    Dedi juga menyoroti persoalan pembiayaan pasien yang tidak memiliki BPJS atau klaimnya tidak disetujui. Kondisi itu, menurutnya, berpotensi memengaruhi ketersediaan bahan medis dan biaya operasional rumah sakit.


    Ia menegaskan Pemprov Jawa Barat siap mengambil alih pengelolaan RSUD Kota Bogor jika ada usulan resmi dari pemerintah kota. “Meskipun merupakan rumah sakit lama, kapasitas RSUD Kota Bogor cukup besar untuk melayani pasien dari berbagai daerah,” kata Dedi.(*)

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini