-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dari Bengkel Jok ke Kursi Dewan: Kisah Ence Setiawan Tiga Periode di DPRD Kota Bogor

    Indate News
    29/09/25, September 29, 2025 WIB Last Updated 2025-09-28T22:33:20Z


    indate.net-KOTA BOGOR-Ence Setiawan dikenal sebagai sosok politisi yang lahir dari perjuangan akar rumput. Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor dari Fraksi PDI Perjuangan ini memulai kiprah sosialnya jauh sebelum duduk di kursi legislatif. Ia tumbuh di keluarga sederhana dan terbiasa bekerja keras sejak usia sekolah.



    Ence Setiawan berasal dari keluarga masyarakat sederhana yang penuh keprihatinan. Semasa SMA ia sudah membantu ekonomi keluarga dengan berbagai pekerjaan, mulai dari ikut menarik mobil umum, bekerja di bengkel jok, hingga memasang plafon dan jok mobil pada 1984–1985.



    Ia menempuh pendidikan di SMA PGRI 1 Kota Bogor sebelum pindah ke SMA YPM. Lulus pada 1986, Ence tidak langsung kuliah, tetapi bekerja bersama pamannya di Jakarta.



    Keinginan Ence menjadi anggota dewan awalnya tidak pernah terbayang. Ia aktif di masyarakat sebagai Ketua RW sejak 1996 hingga 2012. Berbagai pengalaman organisasi itu membentuk kepekaan sosialnya.



    Pada 2013, ia maju sebagai calon anggota DPRD Kota Bogor dari PDI Perjuangan. Jauh sebelumnya, ia telah aktif di partai ini. Ence menjadi simpatisan sejak 1992–1993 saat PDIP masih dipimpin Rudi Harsa di Kota Bogor. Ia menjabat Wakil 1 Ketua dan bendahara Ranting Kelurahan Balumbang Jaya pada 1998–2003 dan Wakil Ketua Ranting Kelurahan Balumbang Jaya pada 2005–2010.



    “Motivasi saya maju karena sejak menjadi RW sudah terbiasa menggerakkan masyarakat, mengawal pembangunan, dan memperjuangkan aspirasi warga,” ungkapnya.



    Meski tidak memiliki biaya besar, Ence tetap memberanikan diri maju di pemilihan legislatif. Ia mengandalkan dukungan masyarakat dan kerabat yang selama ini melihat kinerjanya.


    “Waktu itu kami hanya kumpul dengan teman-teman, ngopi dan berdiskusi di rumah. Dukungan datang sukarela,” katanya.


    Pada pemilu pertama, ia meraih 600 suara di Kelurahan Setu Gede dan 600 suara di Kelurahan Bubulak. Dari dua kelurahan tersebut, Ence memperoleh total 1.200 suara. Sementara itu, di Kampung Batu Hulung sendiri ia meraih 1.250 suara. Secara keseluruhan, pada tahun 2014 Ence berhasil mengumpulkan hampir 4.000 suara dari berbagai titik kelurahan. Ence sudah memasuki periode ketiga sebagai anggota DPRD Kota Bogor.



    Bagi Ence, hal paling berkesan selama menjadi anggota dewan adalah saat dapat membantu masyarakat secara langsung, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun persoalan sosial lainnya.



    “Yang paling berkesan itu ketika bisa menolong warga yang sangat membutuhkan,” ujarnya.


    Pengalaman Ence sebagai Ketua RW meninggalkan jejak pembangunan nyata. Bersama RT dan warga, ia pernah mengawal pembangunan:


    Masjid di RT 01/RW 01 Kelurahan Bambang Jaya.

    Gedung serbaguna yang kemudian menjadi Majelis Hajar Aswad di RT 01/RW 02 Kelurahan Bambang Jaya.

    Jalan sepanjang ±200 meter di pinggir kali pada 2007 yang dibangun secara swadaya selama delapan bulan tanpa dana pemerintah.



    Semen, pasir, dan batu dibeli bersama. Tenaga kerja dibayar seadanya dari hasil koordinasi dan dana pribadi. “Alhamdulillah gotong royong masyarakat sangat kuat, sampai sekarang jalan dan fasilitas keagamaan itu masih terawat,” kata Ence.



    Setelah duduk di DPRD, Ence mengawal aspirasi masyarakat agar pembangunan lebih cepat terealisasi. Jalan yang dulu dibangun swadaya kini telah diaspal, masjid dan majelis pun terawat dengan baik.



    Perjalanan Ence Setiawan menunjukkan sosok wakil rakyat yang lahir dari masyarakat bawah. Dengan pengalaman panjang, ia berupaya menjaga semangat gotong royong sembari memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Bogor di tingkat legislatif.(JM)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini