-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Keracunan Massal di Bogor, HMI Desak Hentikan Sementara Program Makan Bergizi

    Indate News
    15/05/25, Mei 15, 2025 WIB Last Updated 2025-05-15T02:20:54Z


    indate.net-Bogor – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jakarta-Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor, Rabu (14/5/2025) sore. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan ratusan pelajar mengalami gejala keracunan.


    Dalam orasinya, Koordinator Lapangan HMI, Irfan Yoga, menyampaikan bahwa pihaknya mendesak pemerintah mengevaluasi program MBG secara menyeluruh, termasuk terhadap para penyelenggaranya.


    “Program ini awalnya ditujukan untuk meningkatkan gizi pelajar dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Namun, kejadian yang terjadi justru menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat,” ujar Irfan.


    Irfan menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Pertama, HMI meminta Presiden dan pihak terkait untuk bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. Kedua, mereka mendorong adanya penegakan hukum terhadap pihak yang terbukti lalai atau menyebabkan insiden tersebut. Ketiga, HMI mendesak agar distribusi program MBG dihentikan sementara hingga hasil evaluasi dan investigasi selesai dilakukan.


    Selain di Balai Kota Bogor, aksi serupa juga digelar di depan Istana Bogor. Aksi tersebut sempat memanas dengan pembakaran ban sebagai bentuk simbolis dari kekecewaan massa.


    Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor per Senin (12/5/2025), tercatat sebanyak 223 orang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Dari jumlah tersebut, 18 orang masih menjalani perawatan jalan di rumah sakit.


    Program MBG di Bogor diketahui dikelola oleh SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani dan telah disalurkan ke 13 sekolah. Adapun korban berasal dari sembilan sekolah berbeda, di antaranya:

    • TK Bina Insani: 28 orang

    • SD Bina Insani: 13 orang

    • SMP Bina Insani: 96 orang

    • SMA Bina Insani: 1 orang

    • SDN Kukupu 3: 8 orang

    • SDN Kedung Waringin: 7 orang

    • SMP Bina Greha: 8 orang

    • SDN Kedung Jaya 1: 16 orang

    • SDN Kedung Jaya 2: 46 orang

    Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyelidiki penyebab kejadian dan memastikan penanganan korban secara optimal.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini