indate.net-BOGOR – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Maulana, meninjau langsung kondisi SDN 1 Cipayung, Cibinong, pasca banjir yang terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025. Banjir tersebut menyebabkan tembok penahan sekolah jebol dan sejumlah fasilitas lainnya terdampak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas sekolah, termasuk toilet, ruang kelas, lapangan, dan pagar tembok bagian belakang.
“Sudah beberapa kali terjadi banjir di kawasan ini, namun kali ini cukup parah karena air masuk ke dalam ruang-ruang kelas,” ujar Achmad Maulana saat diwawancarai pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Ia menilai bahwa salah satu penyebab banjir adalah aktivitas pemerataan tanah (cut and fill) yang dilakukan oleh salah satu pengembang perumahan di wilayah tersebut. Meski demikian, dugaan tersebut masih menunggu klarifikasi dan pembuktian dari pihak terkait.
“Penting untuk memastikan bahwa kajian teknis mengenai drainase dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar dilakukan dengan benar,” ujarnya.
Selain sekolah, banjir juga berdampak pada permukiman warga. Sedikitnya enam unit rumah dilaporkan mengalami genangan dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Terkait hal ini, Achmad menyatakan akan meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang dan akan melakukan pertemuan lanjutan guna meminta dokumen perizinan pembangunan perumahan tersebut.
“Rencana Senin mendatang kami akan bertemu pihak pengembang untuk mendengarkan penjelasan dan memverifikasi perizinan yang mereka miliki,” katanya.
Sementara itu, Camat Cibinong, Acep Sajidin, membenarkan telah melakukan pengecekan ke lokasi dan menyatakan bahwa belum terdapat saluran air yang memadai di sekitar kawasan pembangunan.
“Air tergenang di sisi pagar sekolah, sehingga menimbulkan tekanan yang akhirnya menjebol tembok penahan,” ujar Acep.
Ia juga menyebut bahwa pihak pengembang telah diminta membuat saluran sementara, seperti kolam penampung atau dam kecil, agar air bisa langsung dialirkan ke saluran yang lebih besar.
Kepala SDN 1 Cipayung, Endin Saepudin, mengonfirmasi sejumlah kerusakan yang dialami sekolah, antara lain pagar tembok, sepuluh unit toilet, gerbang besi, mesin pompa air, paving block, beberapa set meja dan kursi, alat pemadam, serta lapangan upacara.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa proses pembersihan sisa air dan lumpur sedang dilakukan oleh petugas Damkar Kabupaten Bogor bersama pihak sekolah.(*)