indate.net-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor memprediksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dari sektor perhotelan akan menurun 35-40 persen pada 2025 akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, menyatakan, minimnya kegiatan pemerintah, khususnya MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions), berdampak pada okupansi hotel.
Yuno menuturkan, beberapa hotel bahkan berisiko tutup jika kondisi ini terus berlangsung. Tahun lalu, sektor pajak perhotelan Kota Bogor menyumbang Rp123 miliar, dan potensi kehilangan PAD tahun ini diperkirakan mencapai Rp49,2 miliar.
General Manager Swiss-Belhotel Bogor, Andri Kurniawan, menyampaikan bahwa okupansi hotelnya turun signifikan sejak awal 2025, dari rata-rata 80 persen menjadi hanya 41 persen pada Maret. Menurutnya, penurunan ini diperparah oleh pengalihan anggaran pemerintah ke pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pelaksanaan Pemilu.
Selain menurunnya okupansi, Swiss-Belhotel juga terpaksa mengurangi hari kerja karyawan dan memberhentikan sebagian tenaga kontrak. Andri berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan efisiensi anggaran karena dampaknya meluas hingga ke sektor usaha kecil seperti pemasok hotel.(*)