-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Bogor Berstatus Waspada, BPBD Ingatkan Mitigasi dari Lingkungan Terdekat

    Indate News
    03/12/25, Desember 03, 2025 WIB Last Updated 2025-12-03T13:11:03Z


    indate.net-BOGOR – Memasuki puncak musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi BMKG yang mencatat curah hujan di Kota Bogor berada pada kategori tinggi sepanjang November 2025.


    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko Prahadisasongko, menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang dimulai dari lingkungan terdekat masyarakat melalui langkah mitigasi non-struktural.


    “Pertama, kita bicara mitigasi non-struktur. Salah satunya yang bisa dilakukan warga adalah menjaga lingkungan sekitar. Cek saluran air, pastikan tidak tersumbat. Lalu lakukan pemetaan mandiri. Jika melihat pohon yang berisiko, segera laporkan kepada dinas terkait,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/11/2025).


    Dimas menjelaskan bahwa Kota Bogor memiliki banyak pohon berukuran besar di berbagai titik. Pada kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan disertai angin kencang, masyarakat diminta menghindari area yang berpotensi membahayakan.


    “Ketika hujan dan angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Cari tempat yang lebih aman. Pada akhirnya semua kembali kepada kewaspadaan diri kita masing-masing,” katanya.


    Selain itu, warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah Kota Bogor, BPBD, unsur kewilayahan, TNI, dan Polri disebut terus bersiaga menghadapi potensi bencana.


    “Untuk warga di bantaran sungai, tingkatkan kewaspadaan. Pemerintah kota, BPBD, aparatur wilayah, TNI, Polri, semuanya siaga karena kesiapan kita adalah bentuk kewaspadaan bersama,” ucapnya.


    Dimas juga menyoroti pentingnya laporan masyarakat sebagai bagian dari sistem peringatan dini, terutama di kawasan rawan seperti aliran Sungai Ciliwung.


    “Jika ada hal yang perlu diatensi, segera sampaikan. Misalnya kondisi di aliran Ciliwung yang sering dilaporkan lewat grup WhatsApp. Itu bagian dari warning system agar kita semua lebih waspada,” jelasnya.


    Meski berbagai upaya mitigasi telah dilakukan, Dimas menegaskan bahwa bencana tetap tidak dapat diprediksi secara pasti. Ia berharap masyarakat terus saling mengingatkan serta memanjatkan doa agar Kota Bogor terhindar dari bencana.


    “Yang namanya bencana, kita tidak tahu. Doanya hanya satu, semoga Kota Bogor dijauhkan dari bencana,” pungkasnya.(JM)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini