indate.net-BOGOR – Erwin 55 Tahun satu-satunya saksi hidup dalam peristiwa ledakan gas elpiji di Gang Tijan, RT 02/15, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, masih menjalani masa pemulihan akibat luka bakar serius yang dideritanya. Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu itu merenggut tiga nyawa, termasuk istrinya, Erni.
Saat ditemui di kediamannya Senin (20/8/2025), Erwin menceritakan
detik-detik sebelum insiden nahas tersebut. Ia mengaku sempat mendapati adanya
kebocoran gas dari tabung yang direndam di kamar mandi. Gas keluar dengan
cepat, naik ke atas, lalu turun perlahan hingga mengendap di ruang dapur yang
minim ventilasi.
“Saya sempat coba menutup kebocoran itu dengan
tangan, tapi tidak berhasil. Akhirnya gas dibiarkan keluar sampai habis,” tutur
Erwin.
Sekitar setengah jam kemudian, kondisi dapur
masih dipenuhi gas. Saat itu, sang istri bertanya apakah kompor sudah bisa
dinyalakan?. “Saya bilang jangan dulu, gasnya masih banyak. Tapi karena ingin
memasak untuk anak buah yang hendak berjualan, istri menyalakan kompor,”.
Sekejap setelah api menyala, ledakan terjadi.
Api menyambar ke arah empat orang yang sedang berada di dapur. “Api menyambar
dengan cepat, lalu langsung padam. Badan kami tidak terbakar, tapi panasnya
membuat kulit melepuh,” kata Erwin.
Erwin sempat memadamkan api menggunakan selang
yang ada diluar bersama warga, setelah api padam di ruangan dapur baru teras Erwin
kepanasan akibat semburan api tersebut
Warga yang panik segera membawa Erwin dan tiga korban lainnya ke Rumah Sakit
Islam Bogor. Dalam perjalanan, mereka merasakan perih luar biasa karena kulit
mulai mengelupas. Sesampainya di rumah sakit, tim medis langsung melakukan
penanganan intensif.
Dari empat korban, tiga dinyatakan meninggal
dunia akibat luka bakar serius, korban yang meninggal diatanranya Erni (55), Desti (38), Nur Aliyah (45). Sementara Erwin selamat meski mengalami luka
parah. Hingga kini ia masih menjalani pengobatan.
“Obatnya mahal. Ada yang harganya Rp350 ribu
untuk tiga hari pemakaian, belum termasuk salep sekitar Rp150 ribu. Saya belum
bisa bekerja, jadi sangat terbebani,” ungkap Erwin dengan suara lirih.
Warga sekitar berharap ada perhatian dan
bantuan untuk Erwin agar bisa pulih dan
melanjutkan hidup setelah tragedi yang merenggut keluarganya.(JM)