indate.net-Bogor — Sejumlah orang tua siswa di wilayah Tanah Sareal, Kota Bogor, mengaku resah menyusul beredarnya informasi bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan kembali disalurkan ke sekolah-sekolah, khususnya tingkat Sekolah Dasar. Kekhawatiran ini mencuat setelah kejadian beberapa waktu lalu yang menyebabkan sejumlah siswa mengalami dugaan keracunan makanan.
Salah satu orang tua siswa yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa anaknya menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama lima hari.
“Iya, anak saya waktu kejadian keracunan kemarin terkena dampaknya, sampai dirawat di rumah sakit lima hari. Mirisnya, tidak ada satupun dari pemerintah yang datang menjenguk atau sekadar memberikan semangat kepada anak saya,” ujarnya kepada awak media.
Menurutnya, trauma yang dialami anak dan keluarga masih terasa hingga kini. Ketika mendengar kabar bahwa program MBG akan diaktifkan kembali, ia mengaku cemas, terlebih ada wacana penambahan dapur penyedia makanan di wilayah Tanah Sareal.
“Kami para orang tua jadi khawatir. Harapannya, pemerintah bisa mengkaji ulang program ini. Kalau bisa, lebih baik alokasi anggarannya diganti saja untuk pendidikan gratis,” tutupnya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Namun, pelaksanaannya di beberapa wilayah sempat menjadi sorotan akibat munculnya kasus dugaan keracunan yang masih dalam proses penelusuran oleh pihak terkait.(*)