-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Jelang Idul Adha: Sapi Seberat 1 Ton Bantuan Presiden Pra Bowo Tewas Diduga Keracunan

    Indate News
    17/05/25, Mei 17, 2025 WIB Last Updated 2025-05-17T04:37:08Z


    indate.net-Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali membeli sapi dari masyarakat sebagai hewan kurban. Tahun ini, salah satu sapi yang dibeli berasal dari Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.


    Sapi berjenis Simental dengan bobot lebih dari satu ton tersebut rencananya akan dikurbankan pada Idul Adha mendatang. Namun, sapi itu dilaporkan ditemukan mati pada Rabu, 15 Mei 2025. Dugaan awal menyebutkan kemungkinan keracunan, namun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan.


    Menanggapi kejadian ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros segera mengirimkan tim teknis ke lokasi kejadian di Dusun Kemiri, Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Tim bertugas mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui penyebab pasti kematian hewan ternak tersebut.


    Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy, menyatakan bahwa investigasi dilakukan secara cepat dan transparan. “Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan ternak rakyat serta keberlangsungan program Bantuan Masyarakat (Banmas),” ujar Imron dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (16/5/2025).


    Investigasi ini juga melibatkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan Hewan Kabupaten Polewali Mandar, Pejabat Otoritas Veteriner, serta Dinas Peternakan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Barat. Dari penelusuran awal, tidak ditemukan indikasi klinis maupun patologis yang mengarah pada penyakit zoonosis atau penyakit hewan menular ke manusia.


    Imron menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium dari BBVet Maros akan menjadi dasar ilmiah dalam menentukan penyebab kematian sapi tersebut. “Temuan ini akan menjadi acuan dalam memperkuat sistem pencegahan penyakit hewan ke depan,” katanya.


    Selain investigasi, pemerintah juga mengimbau agar peternak penerima bantuan memperhatikan aspek manajemen pemeliharaan ternak. Langkah ini mencakup kebersihan kandang, penyediaan pakan berkualitas, perlindungan terhadap gangguan hewan liar, pemberian vaksinasi, serta suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan.


    Kementan juga menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para peternak agar program bantuan ternak dapat memberikan manfaat secara optimal dan berkelanjutan.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini