indate.net-Setelah lama dinantikan, revitalisasi Terminal Bubulak, Kota Bogor, resmi dimulai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub). Fokus utama pekerjaan pada tahun ini adalah pembetonan halaman utama terminal atau yang secara teknis dikenal sebagai emplasemen.
Sekretaris Dishub Kota Bogor, Dimas Tiko, menjelaskan bahwa proyek ini saat ini memasuki tahap awal pengerjaan dan dilaksanakan secara bertahap agar operasional terminal tetap berjalan.
“Fokusnya pada betonisasi landasan, memperbaiki bagian yang rusak, dan merapikan saluran air. Luas area yang dikerjakan kurang lebih sekitar 8.000 meter persegi,” ujar Dimas, Senin (26/5/2025).
Ia menyebutkan, pengerjaan dilakukan bergilir di berbagai sisi emplasemen untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas terminal. Selain betonisasi, juga dilakukan penataan saluran drainase dan pemasangan pagar di area terminal.
“Untuk informasi teknis lebih lanjut, masyarakat bisa langsung mengonfirmasi kepada tim pengawas atau pelaksana di lapangan. Hari ini, Komisi III DPRD Kota Bogor juga telah melakukan peninjauan dan mendapat penjelasan lengkap terkait proyek ini,” tambahnya.
Dimas menyampaikan bahwa pekerjaan fisik ditargetkan selesai dalam waktu lima bulan. Dengan demikian, pada awal 2026, area halaman utama terminal diharapkan sudah tertata rapi dan lebih layak digunakan.
“Saluran air yang baik akan mendukung daya tahan betonisasi. Ini menjadi bagian dari upaya integrasi pembangunan. Kami berharap ke depan bisa dilanjutkan dengan pembangunan sarana lain seperti kantor, area tunggu, serta fasilitas penunjang lainnya,” jelasnya.
Untuk mendukung revitalisasi ini, Pemkot Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp11 miliar. Anggaran tersebut mencakup betonisasi, penataan saluran, serta pembangunan pagar pembatas.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono, memberikan tanggapan positif terkait pelaksanaan proyek. Ia menyebut bahwa pada minggu ketiga, progres pekerjaan terpantau melebihi target.
“Tim pelaksana dan pengawas menunjukkan profesionalisme dan kualifikasi teknis yang sesuai. Aspek keselamatan kerja juga sudah diterapkan dengan baik. Area pengerjaan dipisahkan dari area publik guna menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Heri.
Komisi III juga merekomendasikan agar puing-puing hasil pembongkaran, yang merupakan aset milik Pemkot Bogor, segera dilelang oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) agar tidak menghambat proses revitalisasi.
Dari sisi sosial, sekitar 30 pedagang yang selama ini berjualan di area terminal tetap diberi ruang untuk beraktivitas di lokasi terpisah selama proses pembangunan berlangsung. Penataan ulang pedagang direncanakan dilakukan secara tertib melalui koordinasi antara Dishub dan koperasi.
“Kami mengapresiasi langkah Dishub yang telah bersikap kooperatif. Harapannya, pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, dilakukan secara tertib, dan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat,” ujar Heri.(*)