-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Jokowi Resmi Liga 1 Dihentikan Sementara

    Indate News
    02/10/22, Oktober 02, 2022 WIB Last Updated 2022-10-02T06:03:59Z


    indate.net-Pasca insiden yang menewaskan 153 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meminta gelaran Liga 1 musim 2022/2023 dihentikan sementara.

    Jokowi meminta segera dilakukan evaluasi kepada kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

    “Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu, 2 Oktober 2022

    Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas tragedi memilukan ini. Sebab, kejadian ini sangat mencoreng dunia sepakbola Tanah Air yang perlahan-lahan mulai bangkit.

    “Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” jelasnya di Youtube Sekretariat Presiden.

    Jokowi juga meminta Menkes dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor kejadian ini.

    “Saya meminta Menkes dan Gubernur Jatim untuk memonitor khusus layanan medis untuk korban agar dapatkan layanan terbaik,”ujarnya.

    Sekadar diketahui, kerusuhan pecah kelar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Semuanya bermula setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang berlangsung semalam.

    Kelar pertandingan, sejumlah suporter Arema FC turun ke lapangan untuk menghampiri pemain Singo Edan –julukan Arema FC. Namun, situasi menjadi tidak terkendali karena sekira 3.000 penonton kemudian turun ke lapangan.

    Untuk mencegah massa yang lebih banyak turun ke lapangan, pihak keamanan menyemprotkan gas air mata. Hal ini kemudian membuat penonton yang berada di tribun stadion lari berhamburan untuk menghindari gas air mata.

    Momen ini yang kemudian membuat sejumlah suporter terjatuh dan terinjak-injak pendukung lain. Ini merupakan tragedi kelam dalam persepakbolaan Indonesia dan diharapkan tak terjadi lagi di masa mendatang.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Kabupaten Bogor

    +