indate.net-Rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah tentunya menuai banyak tanggapan publik terhadap urgensi akan hal tersebut.
Ketua badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) Fakultas Hukum UIKA. Achmad Sobari,menolak dan mengecam dengan tegas kenaikan harga BBM tersebut,karena hal itu akan berdampak pada berbagai sektor perekonomian.
Ketua BEM FH UIKA mengatakan "Dengan situasi masih dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi covid 19, akan tetapi pemerintah alih-alih akan menaikkan harga BBM, tentunya hal itu hanya akan menambah kemerosotan ekonomi pada masyarakat,karena banyak sektor yang akan terdampak akibat kenaikan harga BBM tersebut".
"Kenaikan harga BBM hanya akan menaikkan inflasi,hal tersebut juga akan terdampak pada daya beli yang menurun pada masyarakat. Dengan alih kenaikan harga BBM akibat pembengkakan anggaran APBN,akan tetapi sebenarnya masih banyak ruang fiskal yang masih cukup,Sebagaimana amanat pasal 33 UUD 1945 tentang campur tangan pemerintah dalam penentuan harga BBM semestinya menggunakan asas perlindungan Kepada masyarakat,bukan malah mencekik rakyat". Ujarnya dengan tegas.
Achmad Sobari menyebut. Presiden dan Menteri ESDM harus turun melakukan intervensi untuk mengendalikan harga BBM yang dijual oleh Pertamina dan harus mengusut tuntas para importir BBM agar tidak mengambil untung besar mereka juga harus memikirkan dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi rakyat," tegasnya.
Menurutnya, kita ketahui bersama-sama bahwasanya minyak mentah dan gas Indonesia bisa dikatakan terbesar di Asia Tenggara, seharusnya harga BBM bisa jauh lebih murah dari yang dijual saat ini. Akan tetapi ini malah berbanding terbalik dengan harga BBM yang tinggi, ini menjadi kemerosotan pembangunan ekonomi nasional.
Jika pemerintah tetap kekeh akan menaikkan harga BBM,maka BEM FH UIKA BOGOR,akan menggelar dan akan menjadi motor penggerak BEM dari universitas di Bogor untuk melakukan aksi besar-besaran dalam menolak kenaikan harga BBM.
"Jika pemerintah tetep kekeh akan menaikkan harga BBM maka saya akan menjadi motor penggerak untuk BEM lainya yang ada di Bogor agar melakukan aksi besar-besaran dalam menolak kenaikan harga BBM ini". Ujarnya
Ia juga meminta kepada DPR RI untuk menolak jika pemerintah mengajukan usulan kenaikan harga BBM atau akan mencabut subsidi BBM.
"DPR sebagai wakil rakyat harus menolak jika pemerintah mengusulkan untuk menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. DPR harus mampu membuktikan kepada rakyat akan keberpihakannya. kami yakin pemerintah pasti mempunyai cara lain dalam mengatasi anggaran negara yang semakin menipis akibat subsidi BBM. Jangn sampai kenaikan harga BBM menambah beban rakyat yang semakin berat dalam menanggung hidupnya.(*)