-->
  • Jelajahi

    Copyright © IndateNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tabur Bunga di Malam Ziarah Kubur Pahlawan Tijan, Camat Tanah Sareal: Ini Warisan Perjuangan yang Harus Dijaga

    Indate News
    17/08/25, Agustus 17, 2025 WIB Last Updated 2025-08-17T03:54:39Z


    indate.net- BOGOR – Suasana khidmat menyelimuti Cimanggu Gang Tijan, RT 03/15, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, saat warga menggelar tradisi tahunan ziarah kubur Pahlawan Tijan pada Sabtu malam (16/8/2025). Kegiatan ini digelar menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.


    Tradisi ziarah kubur tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap Pahlawan Tijan, seorang pemuda berusia 18 tahun yang gugur di medan perang saat melawan penjajah Belanda.


    Acara dihadiri oleh jajaran pemerintahan setempat, di antaranya Camat Tanah Sareal Rokib, Lurah Kedung Waringin, Lurah Kedung Jaya, Babinkamtibmas, perwakilan LPM, para ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta keluarga perwakilan Pahlawan Tijan, hingga para pemuda dan pelajar setempat.


    Dalam kesempatan itu, Camat Tanah Sareal Rokib menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat Cimanggu yang terus melestarikan tradisi ini.


    “Saya sangat bangga di wilayah Tanah Sareal ada seorang pahlawan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat beliau harus menjadi teladan bagi generasi muda. Acara seperti ini harus terus dipertahankan dari generasi ke generasi,” ujar Rokib.


    Ia juga menyoroti antusiasme masyarakat, khususnya para pemuda, yang mengikuti rangkaian acara dengan penuh semangat. Prosesi diawali dengan penyerahan obor oleh pemuda dan  melibatkan anak-anak sekolah berseragam pramuka untuk mengikuti berbagai rangkaian acara..


    “Saya melihat semangat juang yang luar biasa. Ini adalah peringatan sakral yang menunjukkan kecintaan warga terhadap sejarah perjuangan. Harapannya, kegiatan ini terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” tambahnya.


    Senada dengan itu, tokoh agama sekaligus perwakilan keluarga Pahlawan Tijan, Haerul Saleh, juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tahunan ini. Ia menegaskan pentingnya menjaga warisan perjuangan yang ditinggalkan Pahlawan Tijan.


    “Almarhum gugur dalam usia sangat muda, hanya 18 tahun, dengan 18 tembakan dari penjajah Belanda. Keberaniannya menjadi kebanggaan kita bersama. Jika kita tidak mampu melanjutkan perjuangannya, setidaknya jangan mengotori kampung yang beliau perjuangkan ini,” ucap Haerul.


    Kegiatan ziarah kubur Pahlawan Tijan tidak hanya menjadi ajang mengenang jasa pahlawan, tetapi juga mempererat persatuan masyarakat. Tradisi ini sekaligus menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya menghargai pengorbanan pejuang kemerdekaan.(JM)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini