indate.net-BOGOR – Suasana duka dan kepanikan masih menyelimuti warga Gang Tijan, RT 02/15, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pasca ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram pada Kamis (14/8/2025) pagi. Ledakan yang diduga dipicu kebocoran tabung gas itu melukai empat orang penghuni rumah, dua di antaranya kini harus berjuang di ruang ICU Rumah Sakit Islam Budi Agung, Kota Bogor.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, kedua
korban yang masih menjalani perawatan intensif mengalami luka bakar serius di
sebagian besar tubuh. Sementara itu, satu korban lainnya masih dirawat inap,
dan seorang korban sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya dinyatakan
stabil.
Keempat korban luka bakar diketahui bernama Erni (55), Desti (38), Nur (45), dan Erwin (55).
Saat kejadian berlangsung sekitar pukul 08.30 WIB, mereka tengah beraktivitas
di dapur rumah. Tiba-tiba, percikan api diduga muncul dari kebocoran gas dan
memicu ledakan kecil yang cukup kuat untuk melalap tubuh para korban.
Sejumlah warga yang panik bergegas memberikan
pertolongan. Dengan peralatan seadanya, mereka mengevakuasi korban keluar rumah
sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Islam Bogor.
Ketua RT 03/15, Aripin, membenarkan peristiwa
tersebut. “Warga kaget mendengar suara ledakan dan melihat api di dapur rumah
korban. Kami langsung membantu mengevakuasi dan membawa mereka ke rumah sakit,”
ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian bersama aparat
kelurahan masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebocoran. Namun,
dugaan awal mengarah pada kondisi tabung gas yang tidak layak pakai atau
pemasangan regulator yang kurang tepat.
Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat
agar lebih berhati-hati dalam penggunaan elpiji. “Sebelum dipakai, pastikan regulator terpasang rapat, selang
tidak bocor, dan tabung dalam kondisi baik. Jangan abaikan segel resmi dari
Pertamina,” imbau seorang petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Bogor yang ikut turun ke lokasi.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden
kebocoran gas rumah tangga yang kerap menimbulkan korban. Warga diimbau lebih
waspada agar tragedi serupa tidak terulang.(JM)


