indate.net-Bogor merupakan sebuah kota yang berada didalam Provinsi Jawa Barat. Lokasi kota berjuluk Kota Hujan ini tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta. Namun, seperti apa asal usul nama Bogor?
Secara administratif, penggunaan nama Bogor ada dua, yakni Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, yang sama-sama masih di Jawa Barat. Namun ternyata, nama Bogor sendiri memiliki sejarah yang menarik.
Kota Bogor memiliki luas 118,5 Km persegi, adapun Kabupaten Bogor memiliki luas 2.664 Km persegi. Wilayah yang tak jauh dari Ibu Kota ini memiliki sejumlah tempat wisata dan sejarah menarik.
Ternyata ada empat pendapat yang menyebutkan asal usul nama Bogor. Dilansir dari lama resmi bogorkab.go.id, pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari sembilan kelompok permukiman yang digabungkan oleh Gubernur Baron Van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.
Nama Bogor menurut berbagai pendapat bahwa kata Bogor berasal dari kata “Buitenzorg” nama resmi dari Penjajah Belanda.
Buitenzorg adalah nama yang diberikan pemerintah kolonial, namun karena salah pengucapan oleh masyarakat lokal kata Buitenzorg berubah menjadi Bogor.
Buitenzorg hanyalah salah satu dari empat pendapat tentang asal muasal kata Bogor yang dibahas oleh Sejarawan Universitas Padjadjaran, Mumuh M Zakaria dalam buku berjudul “Kota Bogor: Studi tentang Ekologi Perkembangan Ekologi Kota Abad ke-19 hingga ke-20”.
Pendapat lain berasal dari kata “Bahai” yang berarti Sapi, yang kebetulan ada patung sapi di Kebun Raya Bogor. Demikian dilansir dari bogorkab.go.id.
Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata “Bokor” yang berarti tunggul pohon enau (kawung).
Dalam versi lain menyebutkan nama Bogor telah tampil dalam sebuah dokumen tanggal 7 April 1952, tertulis “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti kurang lebih Kepala Kampung Bogor, yang menurut informasi kemudian bahwa Kampung Bogor itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya Bogor yang mulai dibangun pada tahun 1817.
Pada waktu itu Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan menggali terusan dari Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke Kalibaru/Kalimulya.
Penggalian untuk membuat terusan kali dilanjutkan di sekitar pusat pemerintahan, namun pada tahun 1754 pusat pemerintahannya terletak di Tanah Baru kemudian dipindahkan ke Sukahati (Kampung Empang sekarang).
Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia.
Catatan Dinasti Sung di China dan prasasti yang ditemukan di Tempuran Sungai Ciaruteun dengan Sungai Cisadane, memperlihatkan bahwa setidaknya pada paruh awal Abad ke 5 M di wilayah ini telah ada sebuah bentuk pemerintahan.
Prasasti-prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan prasasti Lebak (di tengah sungai Cidanghiyang, Propinsi Banten). Pada abad ke 6 dan ke 7 Kerajaan Tarumanagara merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat.
Setelah Tarumanagara, pada abad-abad selanjutnya kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali. Semuanya tak terlepas dari keberadaan wilayah Bogor dan sekitarnya.
Sejarah awal mula berdirinya Kabupaten Bogor, ditetapkan tanggal 3 Juni yang diilhami dari tanggal pelantikan Raja Pajajaran yang terkenal yaitu Sri Baduga Maharaja yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 1482.(*)